Soal UAS Hina Gus Dur, Kemenag Kanwil Provinsi Jawa Barat Lalai
Sabtu, 8 Desember 2012 15:19 wib
Soal ujian Sejarah yang menuding Gus Dur korupsi. (Foto: Marieska/Okezone)
DEPOK- Pembuat soal Ujian Akhir Sekolah (UAS) tingkat Madrasah Aliyah se-Jawa Barat dinilai paling bertanggungjawab atas soal UAS mata pelajaran sejarah yang mengatakan Presiden Kelima RI KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) lengser karena kasus korupsi Brunei Gate dan Bulog Gate. Pembuat soal tersebut, yakni tim MK2MA Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat.
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Depok langsung mendatangi pihak pembuat soal untuk mengklarifikasi, soal ujian yang diselenggarakan pada Rabu 5 Desember lalu. GP Ansor juga tengah menelusuri pembuat soal yang memasukkan butir soal tersebut.
Ketua PC Ansor Kota Depok, Abdul Kodir, mengatakan, soal ujian tersebut dinilai menyesatkan siswa. Untuk itu pihaknya meminta pertanggung jawaban Kemenag Jawa Barat.
"Kami menyesalkan kejadian itu, bahkan pihak terkait pembuat soal yakni MK2MA sendiri mengaku kaget, kalau pihak pembuatnya saja sudah kaget, kami menilai itu kelalaian," tukasnya kepada Okezone, Sabtu (08/12/12).
Menurutnya, soal UAS seperti itu tidak pantas dimasukkan dalam pelajaran sejarah apalagi sampai diujikan. Bagi kaum Nahdliyin, kata dia, Gusdur tak hanya sebagai Presiden Kelima Ri, tapi juga ulama yang menjadi suri tauladan.
(tbn)
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Depok langsung mendatangi pihak pembuat soal untuk mengklarifikasi, soal ujian yang diselenggarakan pada Rabu 5 Desember lalu. GP Ansor juga tengah menelusuri pembuat soal yang memasukkan butir soal tersebut.
Ketua PC Ansor Kota Depok, Abdul Kodir, mengatakan, soal ujian tersebut dinilai menyesatkan siswa. Untuk itu pihaknya meminta pertanggung jawaban Kemenag Jawa Barat.
"Kami menyesalkan kejadian itu, bahkan pihak terkait pembuat soal yakni MK2MA sendiri mengaku kaget, kalau pihak pembuatnya saja sudah kaget, kami menilai itu kelalaian," tukasnya kepada Okezone, Sabtu (08/12/12).
Menurutnya, soal UAS seperti itu tidak pantas dimasukkan dalam pelajaran sejarah apalagi sampai diujikan. Bagi kaum Nahdliyin, kata dia, Gusdur tak hanya sebagai Presiden Kelima Ri, tapi juga ulama yang menjadi suri tauladan.
(tbn)
0 komentar:
Posting Komentar